Kamu yakin ada
kesetiaan di atas kulit Bumi ini? Entahlah. Suatu kali aku berhasrat untuk
bercengkrama denganmu. Ah, maaf.
Mungkin aku mengganggumu ( ? ). Kerab
kali aku ingin menjauh darimu, kau selalu memegang erat tanganku, apa
maksudmu?. Sedang saat aku menikmati kebersamaan kita. Selalu saja kau bilang,
“ Aku memcoba setia dengan masku disana. Memegang kepercayaannya.” Namun aku
enggan menerima alasanmu yang berpegang pada ke-setia-an.
Sebenarnya apa
yang kamu inginkan dariku? Pernahkah kau berfikir betapa runtuh hati ini saat
kau bilang ingin setia pada masmu, kau anggap aku ini apa? Bonekamu? Yang
selalu mendengarkan ocehanmu tentang masmu itu. Mas yang sering kau
bangga-banggakan di depanku. Sesekali kau tersenyum puas. Kau bilang lagi
padaku “ Mas aku suka nasehat baikmu, aku suka senyumanmu, kebaikakanmu.”.
semua itu kau artikan sebagai apa? Aku yang dari dulu mengagumimu sangat senang
mendengar ucapanmu itu, berharap semua itu kau ucapkan dengan kesungguhan hati.
Namun, semua itu hanya ucapan simpati belaka. hatimu tak pernah untukku.
Benarkah???
Ratusan hari
kita lalui hari bersama. Apakah semua ini tak ada artinya? Aku selalu
mengganggap dirimu sebagai kekasih, namun aku tak pernah kau anggap ada. Tak
hanya aku yang mengganggap kau sebagai kekasih, banyak orang yang kenal dengan
kita, meggaanggap kau itu kekasihku, bukan sekedar teman biasa. Kemesraanmu di
depan mereka yang menjadi bukti bahwa kau juga menyayangiku. Namun di waktu
lain kau selalu mengelak kalau kau menyanyangiku. Kau bilang, kalau kau baik
kepada siapa saja, tapi aku merasakan perbedaan yang jelas. Sentuhanmu sangat
berbeda.
Aku pun harus
tahu apa alasanmu selama ini bertahan denganku, dan sebenarnya aku mempunyai
alasan tetap mempertahankanmu di sisiku, selalu di sisiku. Di sini cintaku ini
pun membutuhkan alasan yang sesungguhnya darimu jika kau ingin tetap bersamaku.
Namun sayangnya sampai saat ini kau tak pernah memberikan alasan kenapa kau mau
menghabiskan hari-hari ini bersamaku. Cukup sampai di sini!
Entahlah, aku
tak mengerti apa yang kamu mau. Tak kuasa aku menjalani cinta yang tak menentu.
Aku putuskan untuk mundur, bukan berarti aku memutuskan persahabatn kita, namun
kita sudahi sandiwara ini. Aku tahu kau
tidak ingin menyakiti masmu, tapi sadarlah kau telah menyakitiku selama ini.
Biarkan semua berlalu dengan sendirinya. Mulai saat ini aku akan pergi menjauh
darimu. Ketempat dimana kau tidak akan menemukanku.
Cinta memang
sesuatu yang menakjubkan, kau tak perlu mengambilnya dari seseorang untuk
diberikan kepada orang lain. Kamu selalu memilki lebih dari cukup untuk kamu
berikan kepada orang lain. Aku yakin tanpaku kau akan melalui semua ini dengan
penuh kesabaran dan hikmah, meski tak ada aku yang setia menasehatimu.
*Tulisan ini dibuat bukan untuk maksud tertentu. Sebuah ide nakal yang berada dalam
fikiranku, dari pada hanya menjadi sebuah onani gagasan maka aku beranikan
untuk menuangkan dalam sebuah tulisan. Catatan tentang Cinta. Cinta pun membutukan alasan yang sesungguhnya.
Meski terkadang alasan tidak perlu di ungkapkan, namun dengan bukti yang nyata,
itu akan menjadi alasan kenapa cinta harus bersama dan berpisah.
Yogyakarta, 04 Juni 2013
0 komentar:
Posting Komentar