Pages

Kisah Cinta Antara Aku, Kamu dan Dia

Aku tidak akan bercerita tentang sebuah kisah inspirasi bukan cerita tentang keajaiban dalam hidup, ini cerita sederhana tentang cinta. Cinta yang dimiliki seorang wanita untuk pria dan pria untuk wanita. Cinta yang membuat rumit segalanya.
Aku menulis kisah ini di bawah deraian air mata yang tak henti-hentinya mengalir. Tak lagi aku pedulikan bulir demi bulirnya membasahi keyboard komputer. Aku tetap menarikan jemari di antara tuts-tuts yang mulai becek dengan penuh harap ada orang yang mau mendukung dan peduli pada deritaku ini. Segala rasa bersalah menghampiri diriku. Sebelum aku lanjutkan kisah ini. Aku  sampaikan permohona maaf yang amat mendalam untuk dua lelaki yang selama ini setia menghadapi keluh kesahku, setia menghadapi polah tingkah yang menjengkelkan, kesabaran untuk menghadapi setiap kemarahanku, kedewasaan saat menghadapi kemanjaanku. Beruntung aku mendapatkan cinta kalian. 
Sunggh maafkan aku. dengan ketulusan yang engkau berikan, saat kita jauh aku malah melakukan kesalahan yang sulit untuk dimaafkan.
Maafkan aku menduakanmu, mencintai dia di belakang kamu… kamu…
Salahkah semua tingkahku, yang keterlaluan menyakiti kamu…kamu…
Ku tak bisa menahan rasaku, saat kau jauh dariku, tak bisa hidup tanpa cinta…      cinta…
Maafkan aku  melukis luka membuatmu bersedih, mengundang air mata
Cinta tak mengapa kau marah, tapi satu ku pinta jangan kau usaikan kita…
Memang begitu adanya, itulah perasaan membuat aku lemah.
Memang semua ini tidak adil untukmu ataupun untuknya. Aku terlalu egois untuk tetap ingin bersamanya dan tetap ingin kau cintai. Namun inilah kenyataan. Maafkan aku jika selama ini aku berpura-pura mencintai kamu, namun dengan aku tidak bisa melanjutkan hubungan yang lebih serius dengannya, aku tidak ingin kehilangan kamu seseorang yang mencintai aku dengan ketulusan Ini juga hal yang tersulit yang harus aku lalui. Saat menghadapi kenyataan, aku harus terpisah dengan orang yang aku cintai dan mencintai aku. Kita masih sama-sama mencintai, namun apa daya orang tua tidak merestui hubungan kita. Maka jalan yang harus kita tempuh, kita harus terpisah. Namun ternyata sulit untuk kita tidak saling berkomunikasi. Apalagi kita berada dalam satu kota, satu universitas sehingga hal tersebut mempermudah kita untuk tetap menjalani hari-hari selayaknya sepasang kekasih. Yang saling memberi perhatian . Saling membantu saat salah satu menghadapi kesulitan. Saling menguatkan di saat salah satu membutuhkan dukungan.
Dan pada akhirnya kamu, teman yang telah aku kenal sebelum aku mengenalnya. Datang dengan menyatakan perasaanmu selama ini, memang benar aku simpati padamu namun itu bukan berarti cinta. Jika kamu benar-benar mencintai aku, kenapa dulu sewaktu aku belum mempunyai kekasih kamu tak pernah memastikan hubungan kita, dan pada saat itu aku tidak suka hubungan ini tergantung. Setelah itu aku sudah mempunyai kekasih kamu datang dengan sejuta harapan. Namun aku tidak ingin memulai hubungan ini dengan mu karena aku telah bersamanya. Namun aku tidak ingin kehilangan teman sebaik kamu. Dan saat itu kamu benar-benar selalu berusaha untuk mendapatkan balasan dariku. Benar saja saat hubunganku dengannya harus terpaksa berakhir, ujung-ujungnya aku menerima cintamu. Meski jujur aku belum bisa mencintaimu, aku kagum dengan keseriusanmu untuk mendapatkan balasan cinta dariku. Aku berpikir aku bisa belajar mencintaimu. Walau kenyataan saat kita menjalin hubungan menjadi sepasang kekasih aku masih menjalin komunikasi dengan mantanku. Menjalin hubungan yang selayaknya kekasih. Walaupun aku selalu mengelak jika kita pacaran. Namun kenyataan membuktikan bahwa kita masih pacaran. Dengan sadar aku telah menyakitimu. Dia yang selalu mengingatkan aku untuk tidak putus komunikasi denganmu, dia yang selalu menasehati aku untuk tidak kasar dan cuek terhadapmu.Dia juga yang membuat aku belajar untuk mencintaimu. Namun dia juga sulit untuk melepasku untukmu saat ini. Namun pada akhirnya nanti aku akan melepas tali yang mengikat kita berdua.
Dia tahu kamu orang yang baik dan jelas ketulusan cinta yang kamu berikan. Dia juga yakin pada kamu di saat nanti aku dan dirinya benar-benar berpisah, aku bersama dengan orang yang tidak salah, dengan orang baik seperti kamu. Orang yang bisa menuntunku, dan orang yang bisa menjadi imam sholatku dan anak-anak kita kelak.
Kita tahu apa yang kita lakuakn ini salah. Cinta kita terlarang namun apa daya kita untuk membendung perasaan kita. Kita berjanji berusaha untuk mencari cara, jalan terbaik untuk kita mengakhiri hubungan ini. Jujur, ini sangat sulit bagi kita. Benar-benar sulit. Tapi kita akan berusaha karena kita sama-sama tahu cinta kita tidak bisa abadi, cinta yang halal kita memiliki seutuhnya, cinta yang menghantarkan pada ikatan pernikahan. Meski dulu aku tidak pernah main-main dengan hubungan kita. Ternayata takdir tidak berpihak padaku.
Permohonan maaf dari ku dan darinya untukmu. Maaf telah menodai ketulusan cintamu. Hingga akhirnya sekarang kamu tahu akan kenyataan ini. Besar harapan ku dan harapannya kamu mau memaafkan kesalalahan ku dan kesalahannya. Dan terima kasih, darimu aku telah belajar tentang sebuah kesabaram , ketulusan dan kesetiaan. Meski aku belum bisa mengamalkannya
Aku tidak meminta kamu untuk tetap mencintai aku, atau melanjutkan hubungan kita. Aku tahu sulit bagimu untuk memaafkan dan menerima kenyataan ini. namun inilah kisah yang terjadi. Sudah terjadi di depan mata. Hanya satu permintaanku jangan kau gantungkan hubungan kita. Jelaskanlah bagaimana hubungan kita ini. jika memang semua ini berakhir sampai disini akhirilah denga baik-baik, karena semua ini dimualai dengan baik. Jika kamu ingin melanjutkan hubungan kita bicaralah. Jika kamu diam aku tak tahu apa yang kamu mau. Jangan hanya menunggu takdir, takdir tidak akan berubah jika kamu sendiri tidak bertindak merubahnya . Sungguh tersiksa menjalani hubungan tanpa adanya kepastian. Aku tahu kamu butuh ketenangan untuk mencari keputusan. Dan aku akan sabar menunggu keputusan terbaik yang kamu pilih. Saat ini aku merasakan sebuah kehilangan yang menyiksa. Kehilangan yang tak pernah aku banyangkan sebelumnya. kehilangan yang amat menyakitkan. Kehilangan orang yang tulus mencintai dan menemani aku. Penyesalan dan derai air mata yang menemani hari-hari yang aku lalui. Betapa kejamnya diriku menyakiti manusia berhati malaikat sepertimu. Aku baru sadar bahwa Aku Mencintaimu, aku tak ingin kehilanganmu.
Dan aku memohon maaf padanya, aku telah membawamu dalam kerumitan masalah. Terima kasih selama ini telah mengajari aku tentang banyak hal dalam kehidupan. Meski kita tak bisa bersama namun besar harapanku, sampai akhir hayat tetaplah menjadi kakakku.  Meski ini sulit bagi kita, namun apakah cinta yang pernah kita jalin akan menjadikan permusuhan bagi kita? Kenapa indah dan sucinya cinta kita berubah menjadi racun. Aku yakin kita bisa dewasa dalam menghadapi masalah ini. Walaupun setelah ini kita akan sedikit demi sedikit menggurangi komunikasi, namun tidak ada alasan kita putus persaudaraan apalagi musuhan.
Saat ini aku hanya bisa memohon kepada Allah, agar memberikan jalan terbaik untuk ku, kamu dan dia. Pada saat ini kita memohon kepada Allah mawar yang segar namun Allah memberi kita kaktus berduri, kita meminta kepada Allah binatang mungil Allah memberi kita ulat berbulu. Kita sangatlah kecewa dan sangat sedih. Namun siapa tahu jika kaktus berduri itu berbunga sangat indah dan ulat pun berubah menjadi kupu-kupu yang cantik. Itulah jalan Allah, indah pada waktunya. Allah tidak memberi apa yang kita harapkan, tetapi Allah memberikan apa yang kita perlukan. Pasti kita kecewa dan sedih namun di atas segalanya Allah telah merajut yang terbaik untuk kehidupan kita. 
Kita tidak dapat melepaskan sesuatu karena baik/indah
Kita tidak dapat melapaskan sesuatu karena kita takut
Kita tidak bisa melepas seseorang karena hati dan fikiran kita tertuju padanya
Kita belum tentu akan mendapatkan seseorang yang lebih baik dari sebelumnya
Kita harus melepas seseorang bukan berarti akhir dari dunia
Melainkan babak baru, dengan orang-orang baru
Kita harus melepas seseorang bukan pilihan
Melainkan perjalanan kehidupan ketitik yang lebih baik bukan sebuah keterpurukan
Kita harus melepas seseorang karena memang inilah jalan kehidupan datang dan pegi silih berganti.
****

Merenung seperti gunung
Mengurai hidup dari langit
Jejak-jejak yang tertinggal banyak menyimpan rahasia hidup
Bersandar pada waktu
Belajar pada takdir
Inilah hidupku
Inilah kenyataan hidup yang aku hadapi
Meski kelam tak aku pungkiri bahwa ini hidupku.
Salatiga, 14 Agustus 2010
 Yogyakarta, 2013    

0 komentar:

Posting Komentar