Bulan tak nampak, bintang
bersembunyi
Lentera pun mulai meredup
Angin malam menyapa
kesunyian ini
Dan bayangan masa silam
menarikku kembali
Ibuku tercinta… aku
merindukanmu
Wahai, pengasuh penuh suka
senyum
Membelai dengan kelembutan
Suara lembut menyapa setiap
saat
Engkaulah mata
air kehidupan
Ibu…
Kadang aku tahu harus
mengucapkan apa
Berterima kasih atas semua
yang engkau lakukan
Tapi, lalu semua kata terbang entah kemana
Secapatnya hembusan angin
Bagaimana aku bisa cukup
berterima kasih
Pada orang yang membuat
hidupku lengkap
Pada orang yang memberikan
kasih sayang
Yang membuat jiwaku
terbentuk mantap
Bagi kerelaanmu
membesarkanku
Menerima segala kelemahanku
Tidak mencintai karena
terpaksa
Tapi mencintai dengan
ketulusan hati
Dan karena itu aku sadar
Satu-satunya cara
menyatakan
Satu-satunya terima kasih
yang bukan sekedar
Hanya ungkapan jelas dalam
ungkapan
Ibu…
Tersenyumlah dalam lelapmu
Do’aku menyentuh jiwa
indahmu
Dalam do’a ku raih rindu
dan senyummu
Dalam do’a ku sapa cinta
kasihmu Ibu…
Yogyakarta, Desember 2011
0 komentar:
Posting Komentar